Sabtu, 27 April 2013

STAY AWAY #4

Hohoho, someone miss me? nothing ? okay. lets die together haha. just kidding bro. sorry i cant post my ff (although none read my ff. /sobs) as fast as i can, cause yeah i have a national exam but don't worry, finally i passed it. oh, thanks God. Love you, and Love y'all. so...it's time to post my ff.


STAY AWAY
Part 4
Lee Ji Eun
Park Jiyeon
Jang Wooyoung
Lee Junho

**
            “Ji Eun-aah, Saranghaeyo.
            Ji Eun yang masih terbujur kaku, bahkan lebih kaku daritadi mulai mencoba berbicara.
            “Andwae. Kau tidak boleh mencintaiku,” Wooyoung yang mendengar ucapan Ji Eun, langsung melepaskan pelukannya dan  bertanya kepada Ji Eun,
            “Wae? Wae? Waeyooo? Aku membutuhkanmu, Ji Eun,”
            “Tapi, Jiyeon lebih membutuhkanmu daripada aku. Lebih baik, kau memilih Jiyeon daripada aku.”
            “Jiyeon lagi ?! aku kan sudah bilang, aku hanya mencintaimu Ji Eun,”
            “ara. Ara.tapi Jiyeon...” Belom selesai Ji Eun menyelesaikan kata-katanya, Wooyoung memotong perkataan Ji Eun.
            “JI EUN-AAAAHHH, SARANGHAEYOOOOOOO !”
            Ji Eun kaget. Kali ini, Ji Eun bingung dnegan perasaannya sendiri. Ia harus memilih Jiyeon atau Wooyoung. Tapi, kali ini Ji Eun yakin dengan perasaannya. Dengan lirih, Ji Eun menjawab,
            “Na..Na..nado saranghaeyo,”
            Wooyoung yang menantikan jawaban itu, langsung bersorak gembira mendengar jawaban Ji Eun. Sebenarnya Ji Eun hanya merasa kecewa pada Wooyoung karena ia telah dicampakkan tapi dibalik itu semua Ji Eun masih menyimpan semua masa-masa bersama dengan Wooyoung bahkan ia masih mecintai Wooyoung.
            “AAAAAAAAAAAAAAAAAAH~ Aku tau, kau masih menyukai ku Ji Eun. Ji Eun, Saranghaeyo,”
            “Nado saranghaeyo!” jawab Ji Eun tegas. Tapi sejujurnya, Ji Eun merasa telah berkhianat atas janjinya dengan Jiyeon.
            “Ji Eun, kamu mau menjadi Yeoja chingu ku ?”
            “Ne,” jawab Ji Eun dengan tersenyum. Dan Ia bersyukur karena ia bisa menjadi yeoja chingu, namja yang memang masih ia cintai.
            “Gomawo, Ji Eun.” Wooyoung mencium pipi Ji Eun, tapi kali ini tidak ada amarah dari Ji Eun.
            “Ji Eun, aku akan mengantarmu ke apartement. Kajjah,”
**
            Sesampai di depan pintu apartement Ji Eun, untuk ketiga kalinya Wooyoung mencium pipi Ji Eun.
            Ji Eun masuk ke dalam apartement dengan wajah yang berbinar-binar. Di sisi lain, Jiyeon menanti Ji Eun dengan raut muka marah. Ji Eun yang melihat raut muka Jiyeon langsung menggoda Ji Eun.
            “Jiyeon, kau kenapa ? kau laparr yaa ?”
            “anyio.” Jawab Jiyeon ketus
            “kau, marah padaku ?” tanya ji Eun.
            “MENURUT MU BAGAIMANA ? KAU MENGKHIANATI JANJI KITA BERDUA ! SEBENARNYA, YANG EGOIS ITU AKU APA KAUU ?!”
            “Maksudmu apa, Jiyeon ?”
            “Kau tidak usah berpura-pura. Aku melihat semuanya ! saat kau dipeluk Wooyoung, saat Wooyoung menolak cintaku, saat Wooyoung menanyakan tentang ciumanmu dengan dia kemarin, dan saat Wooyoung menyatakan cintanya padamu ! aku melihat itu semua ! kau berkhianat !”
            “Mianhae, Jiyeon. Tapi sebenarnya aku masih ada rasa kepada Wooyoung. Mianhae,”
            “Kalau kau masih ada rasa kepada Wooyoung, kenapa kau tidak jujur saja padaku ? ”
            “Aku juga bingung terhadap perasaan ku ini Jiyeon. Kadang aku merasa menyukai Wooyoung, tapi terkadang aku merasa tidak akan menyukai Wooyoung lagi. Dan lebih pentingnya lagi, Aku takut menyakitimu,”
            “KAU BENAR-BENAR LABIL ! jangan menjadi seperti anak-anak, bersikaplah dewasa
! dan asal kau tau, ini malah menyakitiku ! ingat itu ! dan, kontrak reality show mu dengan Wooyoung aku berhentikan !”
            “MWOO ?!”
            “Ne ! “
            “Tapi, aku mulai menikmati syuting itu,” raut muka Ji Eun kembali sedih,”
            “Araso. Dan sebagai gantinya, aku akan menyetujui cinta kalian berdua. Chukkae,” Jiyeon tersenyum tulus setelah mengatakan itu.
            “Jiyeon, jinjjayo ?” tanya Ji Eun tak percaya
            “Ne. Aku sudah mengikhlaskan cintaku. Memang benar, takdir tidak akan menyatukan aku dan Wooyoung. Tapi aku akan bahagia, asalkan Wooyoung dan kau juga bahagia. Chukkae,” Ji Eun tidak percaya dengan apa yang dikatakan Jiyeon. Kemudian Ji Eun menangis dipelukan Jiyeon.
            “Ji Eun, aku akan mencari pengganti Wooyoung. Kau tidak perlu takut aku merebut Wooyoung lagi.” Kata Jiyeon
            “Gomawo, Jiyeon. Aku tidak percaya kau akan berbuat seperti ini. Mianhae, karena aku, kau sudah...”
            “Cukup Ji Eun. Aku tau bahwa endingnya akan seperti ini. Wooyoung berjodoh Ji Eun sedangkan aku akan berjodoh dengan orang lain. Takdirku memang hanya menjadi fangirlnya saja. Kau tidak perlu meminta maaf padaku. Kau melakukan ini karena kau dan Wooyoung saling mencintai.”
            “Gomawo, Jiyeon. Aku sangat bersyukur memiliki manager dan sahabat seperti mu.”
**
            Beberapa hari setelah Jiyeon merelakan cintanya, Jiyeon pergi ke Indonesia untuk melanjutkan bisnis batiknya disana. Sebelum Jiyeon pergi, Ji Eun dan Wooyoung mengantarkan Jiyeon ke bandara.
            “Jiyeon, jagalah kesehatanmu. Semoga bisnismu akan lancar. Hwaiting !”
            Wooyoung melanjutkan, “Ne, Jiyeon. Kau juga harus secepatnya menemukan jodoh. Hehe,”
            “Kyaa, maksudmu apaa ?! gara-gara Ji Eun, aku tidak berjodoh denganmu.” Jawab Jiyeon dengan nada bercanda.
            “MWO ?” tanya Ji Eun
            “Anyio. Aku hanya bercanda hehe. Ohya Ji Eun, apa kau tidak mencari  manager pengganti ku ?”
            “Andwae. Kau selamanya akan menjadi managerku. ,”
            “Mwooo ?! ah malas sekali,” jawab Jiyeon masih dengan nada bercanda.
            “Kau jahat sekali, Jiyeon. Untuk sementara, aku dan Wooyoung berbagi manager hehehe,”
            “Oh begitu. Wooyoung-ah, jagalah Ji Eun ! jangan sampai kau mencampakkannya lagi !”
            “Ne ! tapi kenapa kau tau?”tanya Wooyoung bingung
            “ah aku mendengar pembicaraan kalian.”
“Aaah dasar stalker” kata Wooyoung bercanda
“YAAA ! maksudmu apaa ?”
“Hanya bercanda, Jiyeon hehe,”
“Dasar ! Okay. Saatnya aku masuk. Annyeong kyeseyo. Kita akan bertemu nanti, beberapa tahun lagi ! annyeong !”
            “Annyeong !” jawab Ji Eun dan Wooyoung serempak.
            Sebelum Jiyeon masuk kedalam, mereka bertiga menyempatkan diri untuk berpelukan. Sampai pada akhirnya, mereka harus berpisah untuk sementara.
**
            13 Tahun kemudian...
            “Ji Eun-ah, cepat sedikit ! Jiyeon akan datang sebentar lagi. Kita harus memberikannya sambutan yang meriah. Kajja !”
            “Tunggu ! aku masih mendandani, Jiyoung. Nah selesei !”
            Beberapa menit kemudian...TING TONG !”
            “Jiyeon, selamat dataaaaanggg, bogoshipo !”
            “aah Ji Eun,Wooyoung nado bogoshipo. Dan ini siapaaa ? anakmu dan Wooyoung ? aah kyeoptaaa,”
            “Ne. Ini anakku dan Wooyoung. Namanya Jang Jiyoung. Jiyoung, ucapkan salam kepada tante Jiyeon.”
            “Ne, umma. Annyeong haseyo. Naneun Jang Jiyoung imnida.”
            “Ahh kyeoptaa. Dan perkenalkan, ini suami mu. Heheheh. Namanya Lee Junho.”
            “Kau tidak mengundang kami di pernikahanmu, Jiyeon-aah ?” kata Wooyoung.
            “Mianhae, Wooyoung. Aku takut kalian tersesat di Indonesia.”
            “hahah dasar, kau tetap saja tidak berubah.” Kata Wooyoung.
            “Lee Junho, kau orang korea juga ?” tanya Ji Eun
            “Ne. Aku dan Jiyeon dipertemukan oleh teman-teman ku di Indonesia,”
            “Oh, begitu. Okaay, sekali lagi Chukkae~.”
            “Gomawo,”
            Kemudian Wooyoung, Ji Eun, dan Youngji mengucapkan “Lee Junho, Park jiyeon, selamat datang lagi di koreaaaaaa !”
            “Ne, ne ne gomawooo.”
            “Dan sebagai hadiahnya, mari kita makan-makan bersama. Aku sudah membuatkan kalian makanan yang paling enaak. Kajjaa”
            Pada akhirnya, semua bersenang-senang. Jiyeon-Lee Junho, Wooyoung-Ji Eun. Bukankah Tuhan memang sudah mengatur jodohnya masing-masing ?

~THE END~

How is it ? hahah that's right. it's not good. nghh next time i will try to make a good fan fiction.  thankyou for reading my fanfiction. byeee~ peace love and keep kece:3333

Tidak ada komentar:

Posting Komentar