STAY AWAY
Part 4
Lee Ji Eun
Park Jiyeon
Jang Wooyoung
Lee Junho
**
“Ji Eun-aah, Saranghaeyo.
Ji Eun yang masih terbujur kaku,
bahkan lebih kaku daritadi mulai mencoba berbicara.
“Andwae. Kau tidak boleh
mencintaiku,” Wooyoung yang mendengar ucapan Ji Eun, langsung melepaskan
pelukannya dan bertanya kepada Ji Eun,
“Wae? Wae? Waeyooo? Aku
membutuhkanmu, Ji Eun,”
“Tapi, Jiyeon lebih membutuhkanmu
daripada aku. Lebih baik, kau memilih Jiyeon daripada aku.”
“Jiyeon lagi ?! aku kan sudah
bilang, aku hanya mencintaimu Ji Eun,”
“ara. Ara.tapi Jiyeon...” Belom
selesai Ji Eun menyelesaikan kata-katanya, Wooyoung memotong perkataan Ji Eun.
“JI EUN-AAAAHHH, SARANGHAEYOOOOOOO
!”
Ji Eun kaget. Kali ini, Ji Eun
bingung dnegan perasaannya sendiri. Ia harus memilih Jiyeon atau Wooyoung.
Tapi, kali ini Ji Eun yakin dengan perasaannya. Dengan lirih, Ji Eun menjawab,
“Na..Na..nado saranghaeyo,”
Wooyoung yang menantikan jawaban
itu, langsung bersorak gembira mendengar jawaban Ji Eun. Sebenarnya Ji Eun
hanya merasa kecewa pada Wooyoung karena ia telah dicampakkan tapi dibalik itu
semua Ji Eun masih menyimpan semua masa-masa bersama dengan Wooyoung bahkan ia
masih mecintai Wooyoung.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAH~ Aku tau, kau
masih menyukai ku Ji Eun. Ji Eun, Saranghaeyo,”
“Nado saranghaeyo!” jawab Ji Eun
tegas. Tapi sejujurnya, Ji Eun merasa telah berkhianat atas janjinya dengan
Jiyeon.
“Ji Eun, kamu mau menjadi Yeoja
chingu ku ?”
“Ne,” jawab Ji Eun dengan tersenyum.
Dan Ia bersyukur karena ia bisa menjadi yeoja chingu, namja yang memang masih
ia cintai.
“Gomawo, Ji Eun.” Wooyoung mencium
pipi Ji Eun, tapi kali ini tidak ada amarah dari Ji Eun.
“Ji Eun, aku akan mengantarmu ke
apartement. Kajjah,”
**
Sesampai di depan pintu apartement
Ji Eun, untuk ketiga kalinya Wooyoung mencium pipi Ji Eun.
Ji Eun masuk ke dalam apartement
dengan wajah yang berbinar-binar. Di sisi lain, Jiyeon menanti Ji Eun dengan
raut muka marah. Ji Eun yang melihat raut muka Jiyeon langsung menggoda Ji Eun.
“Jiyeon, kau kenapa ? kau laparr yaa
?”
“anyio.” Jawab Jiyeon ketus
“kau, marah padaku ?” tanya ji Eun.
“MENURUT MU BAGAIMANA ? KAU
MENGKHIANATI JANJI KITA BERDUA ! SEBENARNYA, YANG EGOIS ITU AKU APA KAUU ?!”
“Maksudmu apa, Jiyeon ?”
“Kau tidak usah berpura-pura. Aku
melihat semuanya ! saat kau dipeluk Wooyoung, saat Wooyoung menolak cintaku,
saat Wooyoung menanyakan tentang ciumanmu dengan dia kemarin, dan saat Wooyoung
menyatakan cintanya padamu ! aku melihat itu semua ! kau berkhianat !”
“Mianhae, Jiyeon. Tapi sebenarnya
aku masih ada rasa kepada Wooyoung. Mianhae,”
“Kalau kau masih ada rasa kepada
Wooyoung, kenapa kau tidak jujur saja padaku ? ”
“Aku juga bingung terhadap perasaan
ku ini Jiyeon. Kadang aku merasa menyukai Wooyoung, tapi terkadang aku merasa
tidak akan menyukai Wooyoung lagi. Dan lebih pentingnya lagi, Aku takut
menyakitimu,”
“KAU BENAR-BENAR LABIL ! jangan
menjadi seperti anak-anak, bersikaplah dewasa
! dan asal kau tau, ini malah menyakitiku ! ingat itu ! dan, kontrak reality show mu dengan Wooyoung aku berhentikan !”
! dan asal kau tau, ini malah menyakitiku ! ingat itu ! dan, kontrak reality show mu dengan Wooyoung aku berhentikan !”
“MWOO ?!”
“Ne ! “
“Tapi, aku mulai menikmati syuting
itu,” raut muka Ji Eun kembali sedih,”
“Araso. Dan sebagai gantinya, aku
akan menyetujui cinta kalian berdua. Chukkae,” Jiyeon tersenyum tulus setelah
mengatakan itu.
“Jiyeon, jinjjayo ?” tanya Ji Eun
tak percaya
“Ne. Aku sudah mengikhlaskan
cintaku. Memang benar, takdir tidak akan menyatukan aku dan Wooyoung. Tapi aku
akan bahagia, asalkan Wooyoung dan kau juga bahagia. Chukkae,” Ji Eun tidak
percaya dengan apa yang dikatakan Jiyeon. Kemudian Ji Eun menangis dipelukan
Jiyeon.
“Ji Eun, aku akan mencari pengganti
Wooyoung. Kau tidak perlu takut aku merebut Wooyoung lagi.” Kata Jiyeon
“Gomawo, Jiyeon. Aku tidak percaya
kau akan berbuat seperti ini. Mianhae, karena aku, kau sudah...”
“Cukup Ji Eun. Aku tau bahwa endingnya
akan seperti ini. Wooyoung berjodoh Ji Eun sedangkan aku akan berjodoh dengan
orang lain. Takdirku memang hanya menjadi fangirlnya saja. Kau tidak perlu
meminta maaf padaku. Kau melakukan ini karena kau dan Wooyoung saling
mencintai.”
“Gomawo, Jiyeon. Aku sangat
bersyukur memiliki manager dan sahabat seperti mu.”
**
Beberapa hari setelah Jiyeon
merelakan cintanya, Jiyeon pergi ke Indonesia untuk melanjutkan bisnis batiknya
disana. Sebelum Jiyeon pergi, Ji Eun dan Wooyoung mengantarkan Jiyeon ke
bandara.
“Jiyeon, jagalah kesehatanmu. Semoga
bisnismu akan lancar. Hwaiting !”
Wooyoung melanjutkan, “Ne, Jiyeon.
Kau juga harus secepatnya menemukan jodoh. Hehe,”
“Kyaa, maksudmu apaa ?! gara-gara Ji
Eun, aku tidak berjodoh denganmu.” Jawab Jiyeon dengan nada bercanda.
“MWO ?” tanya Ji Eun
“Anyio. Aku hanya bercanda hehe.
Ohya Ji Eun, apa kau tidak mencari
manager pengganti ku ?”
“Andwae. Kau selamanya akan menjadi
managerku. ,”
“Mwooo ?! ah malas sekali,” jawab
Jiyeon masih dengan nada bercanda.
“Kau jahat sekali, Jiyeon. Untuk
sementara, aku dan Wooyoung berbagi manager hehehe,”
“Oh begitu. Wooyoung-ah, jagalah Ji
Eun ! jangan sampai kau mencampakkannya lagi !”
“Ne ! tapi kenapa kau tau?”tanya
Wooyoung bingung
“ah aku mendengar pembicaraan
kalian.”
“Aaah dasar stalker” kata Wooyoung bercanda
“YAAA ! maksudmu apaa ?”
“Hanya bercanda, Jiyeon hehe,”
“Dasar ! Okay. Saatnya aku masuk. Annyeong kyeseyo. Kita akan
bertemu nanti, beberapa tahun lagi ! annyeong !”
“Annyeong !” jawab Ji Eun dan
Wooyoung serempak.
Sebelum Jiyeon masuk kedalam, mereka
bertiga menyempatkan diri untuk berpelukan. Sampai pada akhirnya, mereka harus
berpisah untuk sementara.
**
13 Tahun kemudian...
“Ji Eun-ah, cepat sedikit ! Jiyeon akan
datang sebentar lagi. Kita harus memberikannya sambutan yang meriah. Kajja !”
“Tunggu ! aku masih mendandani,
Jiyoung. Nah selesei !”
Beberapa menit kemudian...TING TONG
!”
“Jiyeon, selamat dataaaaanggg,
bogoshipo !”
“aah Ji Eun,Wooyoung nado bogoshipo.
Dan ini siapaaa ? anakmu dan Wooyoung ? aah kyeoptaaa,”
“Ne. Ini anakku dan Wooyoung.
Namanya Jang Jiyoung. Jiyoung, ucapkan salam kepada tante Jiyeon.”
“Ne, umma. Annyeong haseyo. Naneun
Jang Jiyoung imnida.”
“Ahh kyeoptaa. Dan perkenalkan, ini
suami mu. Heheheh. Namanya Lee Junho.”
“Kau tidak mengundang kami di
pernikahanmu, Jiyeon-aah ?” kata Wooyoung.
“Mianhae, Wooyoung. Aku takut kalian
tersesat di Indonesia.”
“hahah dasar, kau tetap saja tidak
berubah.” Kata Wooyoung.
“Lee Junho, kau orang korea juga ?”
tanya Ji Eun
“Ne. Aku dan Jiyeon dipertemukan
oleh teman-teman ku di Indonesia,”
“Oh, begitu. Okaay, sekali lagi
Chukkae~.”
“Gomawo,”
Kemudian Wooyoung, Ji Eun, dan
Youngji mengucapkan “Lee Junho, Park jiyeon, selamat datang lagi di koreaaaaaa !”
“Ne, ne ne gomawooo.”
“Dan sebagai hadiahnya, mari kita
makan-makan bersama. Aku sudah membuatkan kalian makanan yang paling enaak.
Kajjaa”
Pada akhirnya, semua
bersenang-senang. Jiyeon-Lee Junho, Wooyoung-Ji Eun. Bukankah Tuhan memang
sudah mengatur jodohnya masing-masing ?
~THE END~
How is it ? hahah that's right. it's not good. nghh next time i will try to make a good fan fiction. thankyou for reading my fanfiction. byeee~ peace love and keep kece:3333