Jumat, 01 Maret 2013

STAY AWAY #2

It's time to post nae fan fiction. hmm....because i hv some activities out there, but i'll  promise to always post my fan fiction yeah although no one read my fan fiction. ah... i wanna cry nw:( my way to becoming a professional writter is still sooooooooo far......... aaah i wanna cry for the second time:( well.... enjoy it. keep calm and stay read my fan fiction:)


STAY AWAY
Part 2

Lee Ji Eun
Park Jiyeon
Jang Wooyoung

**
            Setelah kemarin terjadi kesalah pahaman dengan Jiyeon, Ji Eun membungkam mulutnya untuk tidak berbicara dengan Jiyeon.
            Beberapa  menit kemudian syuting dimulai. Syuting berjalan tanpa hambatan, hanya saja perasaan Ji Eun yang aneh ini membuat kenyamanan Ji Eun saat syuting agak terganggu. Saat syuting, sering sekali Ji Eun mengacuhkan perhatian dari Wooyoung bahkan tidak tersenyum sama sekali, hanya saat camera menghadap ke Ji Eun, Ji Eun memberikan senyuman kecut.
**
            “CUT ! syuting hari ini cukup sampai disini saja. Gomawo kalian telah bekerja keras. Fighting!” Ujar para kru.
            Tanpa Ji Eun sadari, ternyata Wooyoung melihat semua kelakuan aneh Ji Eun hari ini. Wooyoung ingin menyenangkan hati Ji Eun dengan mengajak Ji Eun termasuk para kru  untuk makan malam bersama.
            “Semuanya, maukah kalian makan bersama ? aku sudah menyuruh managerku untuk menyiapkan itu semua. Oeteokke ?” Dengan serentak, semua menjawab iya kecuali Ji Eun.
**
Sesampainya di restoran yang dimaksud Wooyoung, ternyata benar saja. Manager Wooyoung sudah menyiapkan semuanya. Mulai dari makanan, minuman, tempat duduknya pun sudah diatur.
Saat Ji Eun tau bahwa ia harus semeja dengan Wooyoung, dia merasa sangat tidak bernafsu untuk makan. Ji Eun dan Wooyoung sama-sama diam, tanpa bicara satu kata pun. Malam itu Ji Eun merasa, Wooyoung yang diam dan tidak banyak omong ini sedikit keren.
Sesudah semua makanan habis tanpa bersisa, semua kru termasuk Ji Eun dan Jiyeon, pulang kembali ke apartement masing-masing.
**
            Sesampainya di apartement, Ji Eun meminta ijin kepada Jiyeon untuk jalan-jalan sebentar di taman.
            “Jiyeon, aku mau jalan-jalan sebentar di taman. Perasaan ku hari ini sangat  kacau. Aku ingin menjernihkan pikiranku,”
            “Ne, Ji Eun. hati hati. Kalau ada apa-apa cepat hubungi aku,”
            “araso,”
**
            Suasana taman saat itu sangat sepi. Hanya Ji Eun dan beberapa orang saja yang berada di taman itu. Karena tidak ada orang yang bisa diajak Ji Eun bicara, Ji Eun memutuskan untuk diam tanpa kata, tapi...
            “Annyeong haseyo, kau  tidak kembali ke apartement mu ?” suara Namja  yang sama seperti kemarin malam, tapi kali ini suaranya lebih lembut.
            “Ne, waeyo?!” Ji Eun menjawab perkataan Wooyoung dengan ketus. Yah namja itu memang Wooyoung.
            “Anyio. Maukah kau berjalan-jalan sebentar denganku ? aku butuh teman,”
            “Teman ?kau punya banyak teman di 2PM !” Lagi-lagi Ji Eun menjawab pertanyaan Wooyoung dengan ketus.
            “Aku butuh teman. Yeoja, bukan Namja. Maukan? Kali ini aku tidak akan memaksamu.” Suara Wooyoung benar-benar lembut malam itu, dan itu membuat hati Ji Eun luluh untuk pertama kalinya semenjak kejadian itu.
            Dengan lirih, Ji Eun menjawab “geude..”
            Satu kata yang diucapkan Ji Eun itu membuat Wooyoung Tersenyum. Ji Eun yang sempat melihat Wooyoung tersenyum, Ji Eun berfikir, “Aah sudah lama aku tak melihat senyuman hangatmu itu, Jang Wooyoung,”. Mereka berdua akhirnya berjalan-jalan berdua tanpa berbicara sepatah kata pun. Sunyi. Sesunyi suasana malam itu. 
            Udara taman saat itu sangat dingin. Ji Eun yang hanya memakai baju tipis itu kedinginan. Melihat Ji Eun yang kedinginan itu, Wooyoung langsung mencopot jaketnya dan memakaikannya ke Ji Eun.
            Ji Eun kaget melihat apa yang dilakukan Wooyoung. Dengan sedikit merasa kagum, Ji Eun bertanya kepada Wooyoung.
            “Wae ? kenapa kau melakukan ini kepadaku ?” Kali ini suara Ji Eun lebih halus, tak seketus tadi.
            “Anyio. Aku hanya tak ingin melihatmu kedinginan.”
            “Kau bohong !”
            “Kenapa aku harus berbohong kepada wanita yang aku cintai ?”
            Ji Eun tersontak kaget mendengar ucapan Wooyoung. Wanita yang aku cintai ? Ji Eun semakiin bingung. Ji Eun kemudian hanya bisa diam.
            “Ji Eun-aah, kau tak ingin kembali padaku,?”
            Untuk yang ketiga kalinya, Ji Eun tersontak kaget. Ji Eun tidak tau harus berbicara apa.
            “Ji Eun-aah, Kau jangan diam saja,”
            “Kenapa aku harus bicara, kalau aku tidak ingin untuk berbicara ?” Perkataan Ji Eun kembali ketus.
            “Ji Eun, kali ini aku benar-benar serius. Aku sudah berubah.”
            “Wooyoung, aku tidak peduli kau sudah berubah ataupun belum berubah. Aku tidak peduli,”
            Setelah Ji Eun mengucapkan perkataan itu, suasana kembali menjadi hening. Saat-saat itu membuat Ji Eun  mengingat perjanjiannya dengan Jiyeon. Kali ini, Ji Eun berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak melukai hati Jiyeon.
            Saat Ji Eun memikirkan janjinya dengn Jiyeon, tiba-tiba Wooyoung mencium pipi Ji Eun. Ji Eun harus kaget untuk keempat kalinya. Ji Eun terdiam kaku. Ji Eun tidak bisa bergerak.
            Apakah yang akan dilakukan Ji Eun selanjutnya ?

~To Be Continue~

Ah... it's to short, right ? hmm i'm sorry, but on my next Fan fiction i'll do the best kkkk.

Bye bye guys, peace love and keep kece:3333333333

Tidak ada komentar:

Posting Komentar